Profil Farah Quinn dan Cerita yang Diremehkan di Dunia Kuliner – Mendengar nama chef ini mungkin Anda sudah tidak asing lagi di telinga. Sejak 2008, juru masak kelahiran Bandung, Jawa Barat yang bernama Farah Quinn ini memang sudah menghiasi dunia hiburan Tanah Air khususnya dunia kuliner.
Farah tersebut menjadi lebih dikenal setelah menjadi pembawa acara masak di Ala Chef yang tayang setiap hari senin sampai hari jumat di salah satu stasiun Trans TV.
Kata-kata ‘voila’ yang selalu diucapkan oleh chef cantik Farah di acara tersebut berhasil menjadi trademarknya sampai sekarang ini. Buat Anda semua yang ingin mengenal lebih dekat dengan Chef cantik Farah , simak terus artikel ini sampai selesai.
Profil Chef Farah Quinn
Nama lengkap/asli: Farah Farhanah
Nama panggung: Farah Quinn
Tempat Lahir: Bandung, Jawa Barat
Tanggal lahir: 8 April 1980
Pendidikan: Indiana University Pennsylvania, Amerika Serikat dan Pennsylvania Culinary Art, Amerika Serikat
Orang tua: Ir. Fauzan Rahim dan Nyayu Rachmawaty
Potret Perjalanan Karier Chef Farah Quinn
Perjalanan karier Chef cantik Farah cukup menarik sekali untuk Anda lihat. Mulai dari chef Farah Quinn saat sekolah hingga sukses menjadi seorang chef terkenal di Indonesia. Berikut potret perjalanan karier Farah sebagai seorang chef dan juga ibu dua anak.
-
Suka Masak Sejak Kecil
Farah Quinn suka masak sejak sedari dirinya kecil. Pada saat masih anak-anak Farah mengaku bahwa dirinya sudah menyukai dunia kuliner. Waktu kecil Farah sering membantu Sang Ibu untuk membuatkan sebuah hidangan di rumah.
Kecintaannya terhadap dunia kuliner itu pun terus berkembang hingga dirinya beranjak menjadi dewasa.
Bahkan, Farah Quinn ketika ditanya sudah memiliki cita-cita untuk menekuni profesinya sebagai juru masak dan ingin menempuh pendidikan di dunia terkait kuliner.
-
Dilarang Keluarga
Keinginannya Farah Quinn untuk melanjutkan sekolah memasak ini tidak mendapat restu dari orang tua. Karena menurut orang tua Farah Quinn, pekerjaan menjadi seorang juru masak tidak memiliki masa depan yang jelas. Sehingga, selepas tamat SMA, Farah melanjutkan sekolah di Indiana University Pennsylvania, Amerika Serikat.
-
Lanjut Sekolah Masak
Karena Farah telah menyadari bahwa dirinya tidak dapat menjalani kariernys sebagai seorang pekerja kantoran, sehingga Farah Quinn memulai karier di salah satu restoran Italia terkenal di Pittsburg, Amerika Serikat. Kemudian, dirinya kembali melanjutkan sekolah di Pennsylvania Culinary Art. Di sana, Farah Quinn mengambil keahlian khusus kue dan pastry.
-
Ikut Kompetisi Masak Dunia
Setelah lulus dari sekolah masak, Chef Farah Quinn memutuskan untuk berpindah ke Phoenix, Arizona dan bekerja di Arizona Biltmore Resort. Selama dirinya bekerja direstoran tersebut, wanita berdarah Palembang ini juga sempat mengikuti kompetisi World Pastry Championship.
Dalam kompetisi tersebut, dirinya mendapatkan kesempatan untuk belajar memasak dengan Chef Ewald Notter dan Colette Peters.
-
Jadi Juru Masak untuk Istri Presiden Amerika
Karier dari Farah di negara Amerika Serikat sebagai seorang juru masak bisa terbilang cukup sukses. Pada tahun 2005, dirinya berhasil terpilih menjadi salah satu koki untuk acara penting yaitu pertemuan G8 di Sea Island Georgia.
Di bawah bimbingan Chef James Mullaney, Farah menciptakan sebuah hidangan dessert yang spesial. Hidangan penutup tersebut disajikan untuk beberapa delegasi di dunia, termasuk Istri dari Presiden Amerika Serikat, Laura Bush.
-
Buka Restoran di Amerika Serikat
Pada tahun 2006, Chef Farah Quinn mulai membuka restorannya sendiri di Phoenix, Arizona dengan nama restorannya adalah Camus. Dia juga sering live memakai aplikasi dari top app live.
Restoran tersebut diberi 4 bintang untuk masakan dan juga banyak penghargaan lain yang membuat nama Farah Quinn menjadi lebih dikenal publik. Bahkan, dirinya juga kerap tampil di beberapa koran dan beberapa majalah.
Namun sayangnya restoran miliknya tersebut sudah dijualnya karena Farah memutuskan menetap di Indonesia.
-
Karier di Indonesia
Setelah dirinya kembali ke Indonesia, Farah menunjukan portofolionya selama dirinya berada di Amerika kepada Helmy Yahya yang merupakan sepupu dari orangtuanya. Setelah itu, Farah diajak oleh Helmy Yahya untuk tampil menjadi bintang tamu di sebuah acara. Sejak saat itu, Farah Quinn mulai dilirik produser acara televisi.
-
Ala Chef
Karier Farah Quinn saat menjadi celebrity chef dimulai sejak dirinya tampil di acara Ala Chef yang tayang di Trans TV. Kata “voilla” yang menjadi ciri khas saat dirinya menyajikan sebuah hidangan makanan menjadi salah satu trademark yang hingga kini melekat dengan diri Farah Quinn
-
Pembawa Acara Kompetisi Masak Asia
Kesuksesannya saat menjadi seorang celebrity chef tidak hanya didapatkan di Indonesia. Di tingkat Asia, namanya juga populer. Farah pernah diminta menjadi pembawa acara di Asian Food Channel pada 2012.
Dalam kompetisi masak tersebut, penilaian dilakukan oleh dua orang juri yaitu Farah Quinn dan juga Executive Chef Resort World Sentosa, Alan Orreal. Keduanya juga menjadi mentor untuk para peserta di dalam kompetisi tersebut.
Pada hari itu tepatnya, 8 Maret 2019 dirayakan sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day. Ini adalah sebuah perayaan untuk para wanita di dunia dalam melawan diskriminasi dan lebih berdaya. Banyak tokoh yang ikut menyuarakan, termasuk salah satunya Farah Quinn.
Sosok Farah Quinn yang Menarik Perhatian Dunia
Sebagai seorang wanita yang menggeluti industri yang didominasi oleh pria, Farah pernah merasakan diremehkan dan dianggap tidak memiliki kemampuan hanya karena seorang wanita.
Karenanya, isu pemberdayaan perempuan tersebut menjadi hal yang tak luput diperhatikannya. “Saya selalu ikut menyuarakan #metoo movement. Karena perempuan harus lebih dihargai,” ujar Farah kepada saat ditemui di Wisma Kanada, Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya, di negara lain masalah pemberdayaan perempuan sudah cukup maju, hanya di Indonesia yang masih banyak isu perempuan yang dianggap tabu. Perempuan tak punya banyak kekuatan untuk mengungkapkan masalah tersebut.
Karena itulah, Farah mendorong agar perempuan Indonesia bisa lebih berbicara masalah yang dihadapi. Jangan menjadikan perempuan sebagai korban dan objek yang disalahkan.
Farah menggambarkan kasus prostitusi online yang hanya mengungkap pihak pelaku perempuannya saja. Sementara pelaku pria tidak tersentuh. “Hal ini perlu perhatian yang lebih agar keduanya mendapat hukuman sama juga,” ujarnya.
Dengan menyuarakan gerakan pemberdayaan di dunia, Farah sangat bangga dengan para wanita. Gerakan itu dinilai telah membawa banyak perubahan.
Perempuan yang biasanya dimanfaatkan dan menjadi pihak yang tertindas, dengan adanya gerakan #metoo, dapat pemberdayaan yang lebih kepada perempuan dan akan lebih dihargai. Farah mengetahui betul rasanya tidak dihargai karena dianggap dirinya tidak memiliki keterampilan pada saat dirinya pertama menjadi seorang chef.
Tapi, Farah tidak menyerah begitu saja, dengan cara terus membuktikan keterampilan dari milikinya. Farah Quinn meminta perempuan membuktikan bahwa perempuan juga memiliki keterampilan yang ada pada dalam dirinya